Hujan, Aku Tertawan..

Di salah satu sudut rumah, aku tertegun memandang langit mendung melalui jendela berdebu.

Aku seperti tawanan dinginnya angin musim dingin dan berangan dapat berjalan di bawah hujan yang mulai membasahi daun-daun.

Hujan, aku pandang kerinduan mu. Hujan, aku pandang peluk mesra mu. Hujan, aku pandang tarian indah mu.

Hujan, dapatkah aku merasakan kerinduanmu pada semesta? Dapatkah aku memelukmu mesra? Dapatkah aku menari bersama?

Hujan.. Hujan.. bolehkah aku menjadi semesta mu? kenapa kau membelenggu ku? Hujan, bolehkah aku pergi saja?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sedikit Diskusi Menggelitik


Pekerjaan saya adalah salah satu hal yang membahagiakan bagi saya. Dengan rutinitas yang tidak biasa dan selalu berwarna, bertemu dengan orang-orang luar biasa dan istimewa. Pekerjaan istimewa yang tidak akan dirasakan oleh semua orang.

Sore ini saya duduk di ruangan salah seorang atasan saya yang sudah 15 tahun berkiprah di bidang yang sama dengan saya, bedanya saya baru memulai dan baru menapak di bidang ini. Kami bekerja di salah satu perusahaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit terbesar di Indonesia. Perusahaan yang memiliki misi yang luar biasa untuk mensejahterakan bangsa.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Logika atau Perasaan

Sebuah lagu yang dibawakan oleh Cher menemaniku yang berusaha memainkan jari-jariku diatas keyboard laptopku layaknya seorang pianis memainkan jari-jarinya diatas tuts piano. Bedanya aku hanya menghasilkan nada sumbang mengiringi kecepatan jemariku menekan dengan lembut.

Lagu berjudul You Haven't Seen The Last of Me ini sedikit menggambarkan kepiawaian antara logika dan perasaanku yang memenuhi pikiran ku saat ini dan mengiringi kegiatan yang sudah lama tak ku lakukan lebih dari satu tahun yang lalu: menulis untuk diri ku sendiri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Nada

Aku seperti berada di nada terendah dalam kehidupan
Nada yang sulit untuk dimainkan bahkan untuk dinyanyikan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pa, Ma...

Aku teringat waktu ku kecil,saat ku terlelap di malam hari...
Kau dengan tubuh mu yang penuh peluh membawa syukur atas rezeki yang kau dapatkan hari itu...
Kau mencium lembut kening ku...membelai rambut ku sayang...
Kau tak pernah mengeluh akan letih mu,lelah mu...

Kau bercerita kisah mu tentang masa lalu...
Mengajari ku tentang kesederhanaan,kejujuran,kebaikan,rasa syukur,tanggung jawab,kasih sayang,cinta,menghormati,menghargai dan impian bila ku dewasa kelak,aku akan bahagia...

Kau melantunkan harapan-harapan mu tentang ku...
Berandai-andai tentang masa depan ku...

Kemudian aku beranjak dewasa...
Aku mulai menapaki kehidupan...
Kehidupan yang selama ini kau ceritakan,bayangkan dan impikan...

Tapi,aku meragu...
Ada ketakutan dalam diriku...
Apakah ini yang kau impikan?
Aku tau aku mengecewakan mu...

Namun,dengan segala kesabaran mu,kau menerima ku layaknya aku...

Kau tetap memberikan apa yang mampu kau beri untuk ku...
aku tak berpikir sulitnya itu...

Namun,apa yang telah aku beri padamu?
Kau tak pernah meminta balasan...

Kebahagian ku adalah hadiah terindah bagimu...
Luka ku adalah luka bagimu...

Tapi kini,rambut mu telah berubah putih,ada garis-garis membayangi wajahmu...

Waktu tlah memakan usia mu...

Namun,kasih sayang mu tak pernah ditelan waktu...

Tak ada kata yang dapat melukiskan indahnya cinta dan kasih sayang mu...

Aku mencintaimu mama...papa...

Tahukah kau?
Aku mencintaimu...

Walaupun bibir ini tak pernah berucap...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS