Pa, Ma...

Aku teringat waktu ku kecil,saat ku terlelap di malam hari...
Kau dengan tubuh mu yang penuh peluh membawa syukur atas rezeki yang kau dapatkan hari itu...
Kau mencium lembut kening ku...membelai rambut ku sayang...
Kau tak pernah mengeluh akan letih mu,lelah mu...

Kau bercerita kisah mu tentang masa lalu...
Mengajari ku tentang kesederhanaan,kejujuran,kebaikan,rasa syukur,tanggung jawab,kasih sayang,cinta,menghormati,menghargai dan impian bila ku dewasa kelak,aku akan bahagia...

Kau melantunkan harapan-harapan mu tentang ku...
Berandai-andai tentang masa depan ku...

Kemudian aku beranjak dewasa...
Aku mulai menapaki kehidupan...
Kehidupan yang selama ini kau ceritakan,bayangkan dan impikan...

Tapi,aku meragu...
Ada ketakutan dalam diriku...
Apakah ini yang kau impikan?
Aku tau aku mengecewakan mu...

Namun,dengan segala kesabaran mu,kau menerima ku layaknya aku...

Kau tetap memberikan apa yang mampu kau beri untuk ku...
aku tak berpikir sulitnya itu...

Namun,apa yang telah aku beri padamu?
Kau tak pernah meminta balasan...

Kebahagian ku adalah hadiah terindah bagimu...
Luka ku adalah luka bagimu...

Tapi kini,rambut mu telah berubah putih,ada garis-garis membayangi wajahmu...

Waktu tlah memakan usia mu...

Namun,kasih sayang mu tak pernah ditelan waktu...

Tak ada kata yang dapat melukiskan indahnya cinta dan kasih sayang mu...

Aku mencintaimu mama...papa...

Tahukah kau?
Aku mencintaimu...

Walaupun bibir ini tak pernah berucap...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mama

Aku terhempas
saat ku lihat wajahmu dalam kanvas mungil dikamarku

senyuman mu yang ku rindukan
bias di hadapan ku
bulir bulir tangisan membawaku berkelana ke masa lalu...
Masa lalu yang sangat ku rindukan

Kau adalah sosok yang sangat ku rindu dan ku sayang
rindu akan belai kasihmu
saat aku terjatuh
kau akan membuatku mampu untuk berdiri lagi

aliran kasihmu membuatku yakin akan cinta mu pada ku...
Tahukah kau,betapa aku sungguh mencintai mu setulus hati ku...

Jika ku berbuat salah,tak pernah terpikirkan oleh ku untuk menyakitimu hanya karna keegoisan ku semata...

Ya Allah,sampaikanlah salam rindu ku padanya...

Betapa aku ingin ia bersama ku disini,memeluk ku,membelai rambut ku dan berkata 'itu lah hidup dan semua ini adalah pilihan,jalanilah,aku akan slalu bersamamu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mimpi

Kenapa aku tiba" berada dirumah kontrakan mu? Oh ya,kau mengundang ku datang..
Hah,aku rindu pada mu..
5 tahun sudah sejak pertemuan terakhir kita..Tapi perasaan ku masih sama..walaupun banyak laki" lain yang singgah,tapi tak pernah bertahan lama..dan aku berdalih hubungan kita hanya sebatas persahabatan,,

Lalu,kenapa ada ibu mu?lalu,siapa perempuan itu?dia cantik,tinggi,dewasa,rambut coklatnya indah bergelombang,bulu matanya tebal dan sebelah lesung pipit pemanis dipipinya..
Dia bukan saudarimu,aku mengenal saudarimu yang sudah mengenakan hijabnya..
Kenapa ibumu tak mengacuhkan aku?dia hanya diam melihat ku..
Ah!aku tau,ini gadis yang dijodohkan denganmu,kan?
Dia pantas bersanding denganmu,tentu ibu mu lebih selektif dalam mencari pasangan yang pantas untuk mu..aku tau kau,kau dengan segala kecerdasan mu,pekerjaan mu dan status keluarga mu..
aku sudah berusaha untuk ramah.aku hanyalah seorang tamu.

Tiba" kau mengajakku ke suatu tempat,disalah satu sudut rumah mu..
Kau memelukku dan mencium keningku..
Aku tersentak,kenapa tiba"?dan kau berkata kau tak ingin dijodohkan,kau mencintaiku..kau memohon maaf dariku atas segala kebohongan yang telah kau pendam,tentang perasaan mu..
Aku takut,apakah kau benar" jujur?setelah hampir 8 tahun aku memendam perasaan ku...dan kau tau itu...
Jantung ku serasa hampir lepas dari tampuknya..
Entah aku harus bahagia atau tidak..karna inilah yang aku idamkan..tapi ibumu?

***
aku terbangun dari tidurku,ternyata hanya mimpi yang terasa hampir nyata..
Dan aku rasa aku masih mencintaimu..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sahabat ^^

Sudah beribu kenangan yang kita lewati,
Tertawa bersama,
Menangis bersama,
Sama-sama terpuruk dalam kenyataan hidup
Yang kadang tak sesuai dengan impian,
Perbedaan-perbedaan cara pandang,
Yang kadang membuat kita meregang urat leher,
Kecemasan-kecemasan ketika kau merasa sakit,
Perasaan berbeda setiap pertemuan dan perpisahan
Seperti kau memelukku erat menyambut saat ku kembali
Seperti kau menggenggam tangan ku erat saat melepas ku pergi


Kadang,
Kita tak menyadari sesuatu hal,
Dan kita sadar dengan cara masing-masing
Bahwa kita saling merangkul
Saat kita hampir terjatuh,
Saat kita tak bertemu,
Rasa rindu itu selalu diubun-ubun
Dan, kenangan itu selalu mengiringi langkah kita

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rumah Cinta

kau adalah penghuni rumah cinta ku,
kau tau?

gambar terbaik mu ku gantung di dinding yang dapat ku pandangi seharian dari sudut mana pun,
ruang tamu ku hanya seukuran 1x1 karena tak ada satu pun tamu yang lebih baik yang bisa menginjakkan kakinya di rumah ku,
di atas meja ku ada setangkai bunga mawar yang ku beli sendiri,
hah,,,seandainya itu kau beli kan untuk ku, warnanya kuning melambangkan perasaan ku saat kau bersama wanita lain,
lalu sebuah kamar dengan sebuah tempat tidur dan meja rias berbahan kayu jati,
tempat dimana aku selalu bermimpi tentang diri mu,
di bagian selatan, ada ruang makan dan dapur yang bersatu, disalah satu sudutnya ada kamar mandi kecil,
dan aku berkhayal kita akan duduk di meja makan yang sama sambil bersenda gurau tentang masa depan sambil menikmati masakan ku,

ah,,
tapi itu hanya lah sebuah impian yang tak tau apakah akan menjadi kenyataan, atau bukan kau penghuni sejati rumah cinta ku?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tentang Cintanya Yang T'lah Hilang

Sore itu angin begitu berisik menghempaskan dirinya ke kaca-kaca jendela. Beberapa helai daun menempel di bagian kaca basah. Sepertinya banyak pesan yang ingin ia sampaikan. Dia tak menggubris. Dia hanya duduk diam terpaku disebuah kursi goyang tua. Di depannya menggantung sebuah cermin setinggi 5 kaki dengan ukiran jati tua membingkai. Dia hanya memandangi refleksi ringkihnya. Dengan rambut coklat tua bergelombang. Usianya tak dapat menggambarkan betapa tuanya hatinya.

Dia menggenggam erat jari-jari tangan kirinya. Hingga dia terhenti pada satu jarinya yang masih membayang lingkaran putih. Dia mengangkat jari-jarinya ke udara. Mengembangkan jarinya dan membalik-balikkan telapaknya. Seolah ia berharap terjadi sesuatu. Dulu, jari-jari tanggannya tergenggam penuh. Kini, jari-jari itu seolah sendiri, kehilangan pasangannya. Jari-jari itu menghilang di pandangan dan mendarat di muka gadis itu. Gadis itu terisak dan larut dalam tangisannya yang mengharu biru. Seluruh tubuhnya berguncang kuat hingga kursi goyang yang didudukinya bergoyang lebih kencang.

Sesosok wajah tampan melintas dibalik bahunya. Ia merasakan kehadirannya dan langsung menolehkan wajahnya kepada jendela. Hanya angin dan hujan. Dia bergerak, kearah jendela. Berharap bayangan tadi benar-benar ada dan beridiri dibalik jendela sambil mengetuk-ngetuk jendela. Ia menyibak tirai tembus pandang dan membuka sedikit jendela. Ia merasakannya, merasakan seseorang disana. Berbisik melalui angin. Tentang cintanya yang masih tertinggal di rumah itu, di cermin itu dan di kursi goyang itu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS